Historicism, dalam arti luas, berarti kembali ke gaya sejarah, contohnya misalnya yg juga dipakai selama Renaissance. Namun istilah ini dipahami buat arti pencarian yg semakin sempit & gaya pluralisme pada paruh kedua pada abad ke-19. Historicism dapat dipandang sebagai epilog dari arsitektur klasik. Seperti di Inggris masa akhir Gothic, gaya mayoritas yg tegak lurus, di depan bangunan berkisi hiasan. Irama terkendali, yg diperoleh dari aksen façade horisontal yang kuat. Ornamen yang sama diberikan dalam bangunan secara berulang sampai dihiasi sepenuhnya. Dapat ditinjau karakteristik historicism merupakan kesatuan. Jadi, penganut aliran ini ingin permanen menampilkan komponen-komponen bangunan yg berasal menurut komponen-komponen klasik namun ditampilkan menggunakan penyelesaian yg modern, misalnya Jasa Arsitek Bangunan bentuk klasik yg dulunya menggunakan bahan menurut kayu diganti menggunakan bahan beton tetapi diberikan ornamen.
Catatan Historicism itu memiliki definisi lain yg relevan pada arsitektur post-terbaru, pendapat Colquohoun merupakan sebagai berikut :
-Memperhatikan arsitektur masa kemudian
-Membuat bentukan-bentukan yg mencerminkan sejarah, elemen-elemen yang menciptakan suatu seni, pastiche, rekontruksi otentik, pendemonstrasian suatu bentuk sinkron dengan arti/tujuan yang ingin dicapai.
Jadi karakteristik Arsitektur Historicism :
1. Mengambil kembali gaya sejarah, tetapi dengan penyelesaian modern
dua. Menggunakan design interior antik
4. Mengambil kembali gaya Gothic (Gaya dominan yg tegak lurus : Inggris (London), German)
5. Mengambil bentukan spesialmenurut negara masing-masingCiri khas arsitektur Historicism yang ada dalam bangunan ini dapat ditinjau bahwa bentuk berdasarkan bangunan ini mengambil bentuk bangunan pada zaman Mesir kuno yaitu Pyramid, sinkron dengan karakteristik khas arsitektur Historicism yaitu bangunan yang berkonsep sejarah namun dengan penyelesaian terbaru. Dapat dicermati material yang dipakai dalam bangunan ini bukanlah material yang digunakan dalam Pyramid yaitu batu sehingga terkesan berat & bangunan yang tertutup, namun telah digunakan kaca dan pada bangunan ini dipakai rangka baja sehingga terkesan lebih ringan. Selain itu, dapat dipandang pada bangunan ini masih menggunakan ornamen.
Arsitektur Visionary adalah nama yang diberikan buat arsitektur yang ada hanya pada atas kertas atau yang mempunyai kualitas visioner. Etienne-Louis Boullée, Claude Nicolas Ledoux & Jean-Jacques Lequeu adalah galat satu model awal berdasarkan disiplin. Tapi karya Giovanni Battista Piranesi, Antonio Sant’Elia & Buckminster Fuller juga disertakan. Arsitektur Visionary yg terkonsentrasi dalam awal abad ke-20, diwarnai sang arsitek-arsitek pengguna teknologi ekstrim dan terkadang di luar norma tradisi waktu itu atau boleh dikatakan mendewakan konteks hi-tech. Diantara mereka merupakan Norman Foster & Richard Rogers.
Arsitektur Visionary contoh bangunannya beragam, umumnya tidak bisa terbangun sama sekali namun kadang juga bangunannya mungkin hampir mampu dibangun. Selain konsep teknologi yang terlalu maju pada pandangan surreal, Era digital dan kebangkitan cyberspace juga memengaruhi proses berpikir atau gagasan. Meski tidak bisa dibangun tetapi imajinasinya selalu menantang dan menjadi terobosan pemikiran.
Jadi ciri Arsitektur Visionary :
1. Memiliki bentukan yang ekstrim
2. Tidak terikat oleh anggaran-anggaran lama(tradisional)
tiga. Hi-Tech (menggunakan teknologi yg sangat sophisticated)
4. Konsep bangunan dengan imajinasi yg menantang (pendobrak)
lima. Pola pikirnya adalah optimis pada berkarya
Salah satu karya menurut Norman Foster merupakan Hearst Tower pada Manhattan, New York, Amerika Serikat. Ciri spesialvisionary berdasarkan bangunan ini dapat dilihat menurut bentuknya. Dapat dilihat bahwa bentuk menara ini nir biasa, tidak sinkron dengan bentuk bangunan pada umumnya, karena berbentuk seperti segitiga yang ditumpuk-tumpuk.
Dapat dicermati bahwa arsitek menara ini, dalam membangun menara ini mempunyai konsep imajinasi yg berkaitan dengan teknologi sinkron menggunakan konsep arsitektur visionary. Menurut Foster + Partners, arsitektur yang membentuk menara ini, menara ini dibangun memakai 85 % siklus ulang baja dan didesain buat mengkonsumsi 26 % lebih sedikit energi daripada tetangga konvensional. Karena material yg digunakan kebanyakan adalah baja & kaca, sebagai akibatnya lebih menerangkan menara ini lebih berkonsep teknologi maju.
Romantisisme adalah sebuah gerakan seni, sastra & intelektual yang asal dari Jasa Arsitek Bangunan medan Eropa Barat abad ke-18 pada masa Revolusi Industri. Gerakan ini sebagian merupakan revolusi melawan norma-kebiasaan kebangsawanan, sosial dan politik dari Periode Pencerahan dan reaksi terhadap rasionalisasi terhadap alam, dalam seni & sastra. Gerakan ini menekankan emosi yang bertenaga menjadi Jasa Arsitek Bangunan sumber dari pengalaman estetika, menaruh tekanan baru terhadap emosi-emosi seperti rasa takut, ngeri, dan takjub yang dialami saat seorang menghadapi yang sublim dari alam. Gerakan ini mengangkat seni masyarakat, alam & kebiasaan, dan menganjurkan epistemologi yg berdasarkan pada alam, termasuk kegiatan insan yang dikondisikan sang alam dalam bentuk bahasa, kebiasaan dan tradisi. Ia dipengaruhi sang gagasan-gagasan Pencerahan & mengagungkan medievalisme serta unsur-unsur seni & narasi yg dianggap dari menurut periode Pertengahan. Nama “romantik” sendiri dari menurut istilah “romans” yaitu narasi heroik prosa atau puitis yang dari menurut sastra Abad Pertengahan & Romantik.Meninjau penerangan mengenai romantisisme diatas, maka arsitektur romantisme merupakan suatu konsep dalam perancangan sebuah bangunan arsitektur dengan mengedepankan nilai-nilai estetika yang dapat menjadi sebuah kesan & mewakili sejarah.
apabila melihat bangunan diatas maka memberikan kesan kepada yang melihatnya. Seperti Taj Mahal pada India. Jika kita melihatnya bisa memberikan kesan bahwa banguanan ini identik dengan kerajaa, keagamaan, dan sebuah arti simbolik berdasarkan suatu negri. Begitulah arsitektur romantisme bisa menaruh sebuah fokus keindahan dan emosional misalnya rasa takut, takjub, dll.
Menilai dari segi fungsi, bangunan ini belum mengedepankan segi fungsi secara total. Lantaran terlihat sebuah bangunan arsitektur bernuansa keindahan yg bisa menimbulkan sebuah kesan.
Dari segi estetikanya sangatlah menonjol. Bentukannya yang fenomenal & memberikan kesan takjub. Bangunan arsitektur romantisme ini bisa digolongkan juga dalam arsitektur gaya art nouveau & art deco. Karena keduanya mempunyai ciri khas bangunan yg mempunyai ornamen-ornamen yang memberikan evaluasi bangunannya memiliki nilaiestetika.
Dalam global arsitektur terdapat banyak sekali jenis konsep yang bisa diterapkan pada sebuah karya arsitektur, galat satunya adalah konsep rasionalisme, yang mulai dikenal dalam awal arsitektur modern, yg bermula pada awal abad 16 sampai abad 19. Ada beberapa teori rasionalisme yg dikemukakan, namun berdasarkan beberapa teori rasionalisme yang telah dikemukakan semuanya mengacu pada satu maksud yaitu fungsi bangunan. Oleh karena itu rasionalisme seringkali diklaim juga dengan funsionalisme. Rasionalime pada karya arsitektur itu sendiri adalah menerapkan konsep rasionalisme ke dalam sebuah bangunan arsitektur secara sahih baik dari segi funsional, faktor kenyamanan, juga estetika. Untuk bangunan publik penerapan konsep rasionalisme dapat dilihat dari segi arsitektur dari morfologinya, yaitu: – Spasial : berhubungan dengan ruang. – Stilistiks : herbi fasade bangunan. – Struktural : herbi struktur yg digunakan oleh bangunan.
Melihat model bangunan diatas, dapat kta golongkan sebagai arsitektur modern. Karena bentukannya yg mengikuti fungsi. Oleh karena itu arsitektur rasioalisme diklaim juga fungsionalisme. Bentuk bangunannya yang sederhana tanpa terdapat ornamen-ornamen mengakibatkan bangunan ini tergolong modern.
Dinilai dari segi fungsi. Menurut saya, bangunan ini memiliki bentukan yang lebih mendukung pada fungsi bangunan itu sendiri untuk kehidupan. Bentuk dasarnya yg terkesan kotak, maka dicermati berdasarkan sisi luar bangunan itu dapat dipastikan bahwa ruangan-ruangannya pun memiliki berukuran yang sangat fungsional. Bangunan seperti ini sangat sempurna apabila buat kehidupan lebih nyaman dan aman.
Namun jika dievaluasi dari segi keindahan, Menurut aku, bangunan ini minim sekali memiliki kesan estetika. Karena bentukannya yang cepat menjenuhkan mata. Tidak terdapat hiasan-hiasan yang mengakibatkan kesan bagi yang melihat bangunan ini. Bangunan ini sanggup saja mempunyai nilai estetika yang lebih, jika saja arsitektur lansekapnya mendukung.
Tetapi apabila membentuk bangunan ini sempurna untuk keadaan sebuah daerah yg padat penduduk. Karena semakin padatnya penduduk, maka diharapkan sebuah pembangunan yang vertikal dan fungsional. Tidak mungkin keadaan penduduk yg padat menciptakan sebuah bangunan rendah dan memanjang. Karena itu memangkas poly lahan dan mempersempit keadaan.